1. Jurnal [Kembali]
2. Alat dan Bahan [Kembali]
- Op-Amp
- VSource
- Resistor
- Voltmeter
- Ground
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Prinsip kerja Rangkain diatas yaitu input dimasukkan pada kaki input non-inverting (+) op-amp sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback(RF) dan hambatan input(RI). Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Hasil tegangan output diperoleh sesuai dengan rumus berikut
5. Video Rangkaian [Kembali]
6. Analisa [Kembali]
Percobaan 2
1. Analisa output yang dihasilkan pada percobaan terhadap rumus yang didapat dalam teori !
Jawab:
Prinsip kerja Rangkain diatas yaitu input dimasukkan pada kaki input non-inverting (+) op-amp sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback(RF) dan hambatan input(RI). Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Hasil tegangan output diperoleh sesuai dengan rumus berikut
Analisa output
yang dihasilkan pada percobaan apakah sesuai dengan teori, yang mana kita ambil
contoh, jika RF = 70k, RI=28k Vin nya 3v maka output pada percobaan di dapatkan
10,5v dan jika menggunakan rumus (teori)
Vout = (1+RF/RI)Vin
= (1+70/28)3
= (1+2,5)3
= (3,5)3
= 10,5v
dan terbukti
bahwa output yang dihasilkan pada percobaan dan menggunakan rumus (teori) sama.
2. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non-inverting
Jawab:
Dalam
menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat dua aturan penting yang
perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut menggunakan karakteristik Op-Amp
ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yang berisi :
1. Perbedaan
tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V-), hal
ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama ini sering
disebut dengan virtual ground.
2. Arus
yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I- = 0), hal ini
dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar ( Zin = ∞). Dengan
memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan menjadi
lebih mudah.
Untuk memulai analisis rangkaian penguat
non-inverting, terapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ =
I- = 0, sehingga gambar rangkaian penguat non-inverting menjadi seperti Gambar
3.
Gambar 3 Penjabaran Rankaian penguat Non Inverting untuk mempermudah penurunan rumus |
Berikut penjabaran penurunan rumus op-amp non inverting berdasarkan gambar 3didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1
πΌπ = πΌg
Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1)
dapat dijabarkan menjadi:
Persamaan 2
Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA. Sehingga persamaan (2) menjadi:
Persamaan 3
Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari penguat non-inverting:
Persamaan 4
Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh penguatan dari penguat non-inverting yaitu:
Persamaan 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar