Mesin Penghitung Barang Pabrik
1. Tujuan <kembali>
Mengetahui pengertian Sensor Infrared dan Sensor Touch
Mengetahui Simulasi rangkaian sensor Infrared dan Sensor Touch dengan proteus
Mengetahui tabel kebenaran dari jenis gerbang logika yang digunakan
2. Alat dan Bahan <kembali>
2.1. Alat : <kembali>
1. Power supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
2 . Voltmeter DC
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
2.2. Bahan : <kembali>
1. Resistor
Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Spesifikasi Resistor yang dipakai:
Resistor 10k ohm
2. Diode
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
3. Transistor(BC547)
Spesifikasi Transistor:
Data Sheet Transistor
Grafik respon transistor:
4. Inverter NOT( IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran)
Spesifikasi IC inverter yang dijual dipasaran:
Adapan IC inverter gerbang logika NOT yang tersedia yaitu :
- TTL Logic NOT Gates
- 74LS04 Hex Inverting NOT Gate
- 74LS14 Hex Schmitt Inverting NOT Gate
- 74LS1004 Hex Inverting Drivers
- CMOS Logic NOT Gates
- CD4009 Hex Inverting NOT Gate
- CD4069 Hex Inverting NOT Gate
DataSheet IC 74HC05
5. Gerbang Logika AND (IC 7408)
IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam rangkaian
digital karena menggunakan sumber tegangan (VS) antara 4,75 Volt sampai 5,25
Volt. Komponen pembangun IC TTL(transistor-transistor logic) adalah sesuai
dengan namanya IC ini berisi beberapa transistor yang digabungkan sehingga
membentuk dua keadaan (ON/FF).Konfiugurasi pin:
- Vcc : Kaki 14
- GND : Kaki 7
- Input : Kaki 1, 2, 3, 4, 5, 9,10,12 dan 13
- Output : Kaki 3,6, 8, dan 11
Konfigurasi IC 7408:
Datasheet IC 7408:6. D flip-flop (IC 7474)
Data flip-flop merupakan pengemangan dari RS flip-flop, pada
D flip-flop kondisi output terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi. Data
flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF sehingga lebih mudah
dalam penyebutannya
Konfigurasi pin IC 7474:
Datasheet IC 7474:
7. IC Counter (IC 4026)
IC 4026 adalah 16-pin CMOS 7-segmen counter dari seri 4000.
Jika input clock diberikan pulsa maka akan menghasilkan output dalam bentuk
yang dapat ditampilkan pada layar 7-segmen. IC ini untuk menyederhanakan
penggunaan dekoder desimal ke biner atau 7-segmen decoder pada rangkaian counter/pencacah.
Konfigurasi pin :
Data Sheet IC 4026:
8. Logicstate
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya
9. Sensor Infrared
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Konfigurasi pin infrared:
Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah
Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya
dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka sensor
akan bernilai HIGH.
Konfigurasi pin:
Spesifikasi sensor touch:
grafik sensor sentuh:
11. 7 Segment Anoda
Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini sering kali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.
Data Sheet Seven segment:
12. Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.
Spesifikasi relay
13. Motor DC
Digunakan untuk output dari rangkaian dan berjalan jika sensor berlogika 1
Tegangan Terukur 5V DC
Grafik motor DC:
Spesifikasi item:
- Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm
- Tidak ada arus beban =280mA
- Tegangan operasi 1.5-9V DC
- Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)
- mulai saat ini =5A
- Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing dan terminal DV 100V
- Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative
- daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran
- celah poros 0,05-0,35mm
Data Sheet Motor DC :
3. Dasar Teori <kembali>
1. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen
elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan
menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm
(simbol: O) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah,
kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German
bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang
masih berlaku hingga sekarang.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 +
….. + Rn
Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 +
1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I
Cara menentukan nilai resistor dapat dilihat dengan gelang warna pada tabel berikut:
Contohnya sebagai berikut:
2. Diode
Cara Kerja Dioda:
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
a. tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
b. kondisi forward bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
c. kondisi reverse bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
3. Transistor
Transistor NPN
Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.
Transistor PNP
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Transistor sebagai saklar
Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;
Rb = Vbe / Ib
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.
DC Current Gain = Collector Current (Ic) / Base Current (Ib)
4. Inverter NOT (IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau
Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki
satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang
pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan
dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel
kebenaran gerbang NOT berikut.
Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk
mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang
NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan)
bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan
keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1
5. Gerbang Logika AND (IC 7408)
Gerbang AND atau disebut juga "AND GATE" adalah jenis gerbang logika yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang AND berikut
Pada gerbang logika AND, simbol yang menandakan operasi gerbang logika AND adalah tanda titik (.) atau bisa juga dengan tanpa tanda titik, contohnya seperti Z = X.Y atau Z = XY.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang AND. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang AND akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila semua variabel input (masukan) bernilai logika 1" sebalikanya "Gerbang AND akan menghasilkan keluaran logika 0 bila salah satu masukannya merupakan logika 0"
Jenis Gerbang Logika AND
Adapun gerbang logika AND terdiri dari gerbang logika AND 2 input dan 3 input. Untuk memperjelas silahkan perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan ekspresi Boolean untuk fungsi logika AND didefinisikan sebagai (.) yang mana merupakan operasi bilangan biner, sehingga gerbang AND dapat diturunkan secara bersama-sama untuk membentuk sejumlah input.
Tetapi mengingat bahwa IC gerbang AND yang tersedia dipasaran hanya terdiri dari input 2, 3, atau 4. maka diperlukan input tambahan , sehingga gerbang AND standar perlu diturunkan bersama sehingga mendapatkan nilai input yang diperlukan, sebagai contoh
Gerbang AND Multi Input
Berdasarkan Gerbang AND 6 input diatas maka ekspresi Boolean yaitu :
Q = (A.B).(C.D).(E.F)
6. D flip-flop (IC 7474)
Data flip-flop merupakan pengembangan dari RS flip-flop,
pada D flip-flop kondisi output terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi.
Data flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF sehingga lebih mudah
dalampenyebutannya. Data flip-flop merupakan dasar dari rangkaian utama sebuah
memori penyimpan data digital. Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2
buah yaitu R (reset) dan S (set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga
pada Data flip-flop menjadi 1 buah input saja yaitu input atau masukan D (data)
saja. Model modifikasi RS flip-flopmenjadi D flip-flop adalah dengan penambahan
gerbang NOT (Inverter) dari input S ke input R pada RS flip-flop seperti
telihat pada gambar dasar D flip-flop berikut.
Gambar Rangkaian Dasar D Flip-Flop.
Pada gambar diatas input Set (S) dihubungkan ke input Reset
(R) pada RS flip-flop menggunakan sebuah inverter sehingga terbentuk input atau
masukan baru yang diberi nama input Data (D). Dengan kondisi tersebut maka RS
flip-flop berubah menjadi Data Flip-Flop (D-FF). Pada perkembanganya D flip
flop ini ditambahkan dengan input atau masukan control berupa enable/clock
seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar Data Flip-FLop Dengan Enable/Clock.
Gambar diatas memperlihatkan Data flip-flop yang dilengkapi
denganmasukan enable/clock. Fungsi input enable/clock diatas adalah untuk
menahan data masukan pada jalur Data (input D) agar tidak diteruskan ke
rangkaian RS flip-flop. Prinsip kerja dari rangkaian Data flip-flop dengan
clock diatas adalahsebagai berikut. Apabila input clock berlogika 1 “High” maka
input pada jalur data akan di teruskan ke rangkaian RS flip flop, dimana pada
saat input jalur Data 1 “High” maka kondisi tersebut adalah Set Q menjadi 1
“High” dan pada saat jalur Data diberikan input 0 “Low” maka kondisi yang
terjadi adala Reset Q menjadi 0 “Low”. Kemudian Pada saat input Clock berlogika
rendah maka data output pada jalur Q akan ditahan (memori 1 bit) walaupun
logika pada jalur input Data berubah. Kondisi inilah yang disebut sebagai dasar
dari memor 1 bit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Data flip-flop
berikut.
Dari tabel kebenaran diatas terlihat bahwa Data flip-flop merupakan dasar dari pembuatan memori digital 1 bit. Data Flip-flop sering juga disebut sebagai D-latch.
7. IC Counter (IC 4026)
IC CD4026 adalah IC yang dapat melakukan fungsi penghitung
serta Driver 7-segmen. Satu IC tunggal dapat digunakan untuk menghitung dari
nol (0) hingga sembilan (9) secara langsung pada tampilan 7-segmen tipe Common
Cathode. Hitungannya dapat ditingkatkan hanya dengan memberikan pulsa clock
yang tinggi; juga lebih dari satu digit (0-9) dapat dibuat dengan mengalirkan
lebih dari satu IC CD4026. Jadi jika Anda memiliki tampilan 7-segmen (CC) di
mana Anda harus menampilkan angka-angka yang dihitung berdasarkan beberapa
kondisi, maka IC ini akan menjadi pilihan yang tepat.
IC CD4026 dapat bekerja dari 3V hingga 15V, tetapi biasanya
diberi daya dengan + 5V ke pin Vdd / Vcc dan pin Ground / Vss terhubung ke
ground. IC memiliki 7 pin keluaran yang diberi nama dari Out A sampai Out G
yang langsung dihubungkan ke display 7 segmen. Pin penghambat clock (pin 2)
harus dijaga rendah (ground / 0V) agar sinyal clock dapat dikirim ke IC juga
pin Enable Input (pin 3) harus dibuat tinggi (+ 5V) sehingga output pin (Out A
ke G) dapat diaktifkan.
Pin 7-segmen akan menambah hitungan dengan satu angka setiap
kali pin jam (pin 1) dibuat tinggi. Sumber jam ini dapat diperoleh dari IC 555
atau IC digital lain yang kompatibel dengan TTL. Mereka hanya perlu
menghasilkan pulsa tegangan rendah 0V dan tegangan tinggi 5V. Di rangkaian di
bawah ini saya telah menggunakan sumber clock 1Hz untuk menambah hitungan. Jadi
angka tersebut akan bertambah untuk setiap (T = 1 / F) 1 detik.
Pin Reset (pin 15) digunakan untuk mengatur ulang hitungan
kembali ke nol saat dibuat tinggi. Ada tiga pin keluaran lainnya (pin 5,4,14)
yang hanya akan digunakan ketika IC perlu di-cascade. Pin Carry over (CO - pin
5) akan tetap tinggi secara default, tetapi ketika hitungan mencapai “9” itu
akan memberikan pulsa kecil dan penghitungan akan berlanjut dari “0” lagi.
Pulsa kecil ini dapat digunakan untuk menggerakkan pin jam dari IC bertingkat
untuk menampilkan lebih dari satu digit. Pin Direct Enable output (DEO) akan
selalu tetap tinggi, untuk mengaktifkan IC berjenjang, jika tersedia. Pin
segmen C yang tidak dilapisi (pin 14) digunakan untuk operasi pembagian apa
pun; pin ini akan tetap tinggi secara default dan akan rendah saat hitungan
mencapai "2".
8. Logic State
status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari
sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya
memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari
sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini
pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL,
misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5
volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0
dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Komponen led inframerah atau infra red (IR) pada dasarnya adalah led yang memancarkan sinar infra merah dengan panjang gelombang 850nm.
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP
Prinsip Kerja sensor infrared:
Gambar 1. Ilustrasi prinsip kerja sensor infrared |
Gambar 2. Rangkaian dasar sensor infrared common emitter yang menggunakan led infrared dan fototransistor |
Prinsip kerja rangkaian sensor infrared berdasarkan pada gambar 2. Adalah ketika cahaya infra merah diterima oleh fototransistor maka basis fototransistor akan mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik sehingga basis akan berubah seperti saklar (swith closed) atau fototransistor akan aktif (low) secara sesaat seperti gambar 3
Gambar 3. Keadaan Basis Mendapat Cahaya Infra Merah dan Berubah Menjadi Saklar (Switch Close) Secara Sesaat |
Grafik Respon Sensor Infrared
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
10. Taouch Sensor
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor
elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya
beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar
sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai
Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor
sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik
pada perangkat-perangkat elektronik.
Jenis-jenis Sensor Sentuh
Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi
dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif
atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor
Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
Sensor Sentuh Kapasitif
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat
populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan
lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor
resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi
ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan
tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif
memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi
perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan
konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi
oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus
ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan
medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor
untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa
sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita
menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar
sentuh tersebut.
Sensor Sentuh Resistif
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh
resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada
konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang
diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi,
sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti
pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan
konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan
konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari
sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan
konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada
saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun
stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah
sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar
tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
Grafik Respon Sensor Touch:
11. 7 Segment Anoda
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk
menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi
7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang
disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light
Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta
beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan
dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah
sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led
dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan
modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama
dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk
angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan
dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5. Switching maksimum
13. Motor DC
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
14. Lampu LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
4. Percobaan <kembali>
4.1. Prosedur Percobaan <kembali>
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus
4. pasang Gerbang NAND, dan Sensor Infrared,GP2D12,PIR,
resistor , inverter ,seven segment, decoder, relay, motor dc, logic state,
Lampu dan power suply sesuai gambar rangkaian dibawah
6. Atur nilai resistor serta logic state
7. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup(motor
dc,lampu,led) dan seven segment menyala maka rangkaian bisa digunakan
4.2. Rangkaian Simulasi <kembali>
Pada rangkaian diatas menggunakan sensor touch sebagai
penghidup mesin otomatis dan sensor infrared sebagai penghitung barang otomatis
dengan menggunakan IC counter 4026 yang ditampilkan di seven segment.
Apabila sensor touch berlogika 1 maka output sensor akan di
umpankan ke D FF kaki PRESET yang berlogika 0 karena terjadi pembalikan oleh
inverter lalu pada kaki CLEAR berlogika 1 yang menghasilkan output Q berlogika
1 dan Q berlogika 0. Lalu ouput Q di umpankan ke gerbang AND
dan Q di umpankan ke inverter sehingga menghasilkan output logika 1
pada kedua input gerbang AND yang mana output gerbang AND juga berlogika 1.
Agar arus tidak merusak transistor maka dihambat dengan R2 10k sehingga terukur
basisnya sebesar 0.82 V yang sudah mengaktifkan transistor Q2. Karena
transistor Q2 aktiv maka arus mengalir dari vcc masuk ke relay lalu menuju ke
kaki collector dan masuk ke emitter transistor lalu ke ground.Karena tegangan
relay cukup maka coil relay berputar ke kiri. Disini output berupa lampu dan
motor dc belum hidup dikarenakan sensor infrared masih berlogika 0 yang berarti
belum terhitung barang.
Apabila sensor infrared berlogika 1 maka outputnya akan
diumpankan ke D FF kaki PRESET sehingga inputnya berlogika 0 sedangkan output
IR juga di umpankan ke kaki CLEAR yang memiliki input logika 1 sehingga
menghasilkan output berupa Q berlogika 1 sedangkan Q berlogika 0.
Lalu output dari Q diumpankan ke gerbang AND dan output dari Q di
balikan dengan inverter lalu diumpankan kke gerbang AND sehingga menghasilkan
output gerbang AND berlogika 1. Untuk mencegah arus besar pada transistor maka
digunakan R1 10k sehingga terukur tegangan pada basis transistor Q1 sebesar
0.82 V yang mana sudah mengaktifkan transistor. Karena transistor Q1 akriv maka
arus mengalir dari vcc masuk ke relay lalu menuju ke kaki collector dan terus
ke kaki emitter dan masuk ke gorund. Karena relay mendapatkan tegangan yang
cukup maka coil relay bergerak ke kiri sehingga motor dc sebagai penggerak
barang aktiv dan lampu sebagai indicator mesin hidup menyala dan akan terhitung
oleh IC 4026 barang yang mana akan menampilkan angka 1 pada seven segment.
Download
Datasheet sensor touch
Download
Data SheetTransistor BC547
Data
Sheet Inverter NOT(IC 74HC05)
Data
Sheet Gerbang AND(IC 7408)
Download
Data Decoder (IC7447)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar