1. Tujuan <kembali>
- Untuk mengetahui tentang sensor ultraviolet
- Bisa membuat rangkaian sensor ultraviolet
2. Komponen <kembali>
- Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus . Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum ohm
Gambar resistor di proteus |
Gambar resistor |
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
1. Resistor
Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin
kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor
Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5
menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor
Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan
resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke
6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan
untuk resistor tersebut.
- APDS 9002
Gambar APDS 9002 |
- Op-Amp
Gambar Op-Amp di proteus |
Gambar Op-Amp |
- LED
LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya.
Led (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator. Contohnya dapat kita jumpai pada rangkaian-rangkaian elektronika led digunakan sebagai indikator ON/OFF.
Gambar LED di proteus |
Gambar LED |
- Ground
Gambar ground di proteus |
Gambar ground |
- Kapasitor
Kapasitor ialah komponen dasar pada elektronika yang berguna untuk melepaskan dan menyimpan muatan arus listrik. Satuan pada kapasitor di sebut dengan farad. Satuan ini di ambil dari nama seoarang ilmuan yang menemukan kapasitor yaitu Michael Faraday.
Gambar kapasitor di proteus |
Gambar kapasitor |
- DC voltmeter
Gambar voltmeter di proteus |
Gambar voltmeter |
3. Dasar Teori <kembali>
1. Ultraviolet
Ultraviolet
(UV) adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
sebesar 380-200 nm. Cahaya ini sulit untuk dilihat dengan mata
telanjang. Cahaya ini biasanya dipancarkan oleh matahari.
2. Sensor
Ultraviolet
Sensor
cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan
intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam
bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk
perubahan besaran listrik.
3. Sensor
UV-Tron
Sensor yang
umum digunakan adalah UVTron. UVTron merupakan detektor ultraviolet yang
terbuat dari efek metal photoelektrik yang digabung dengan efek gas campuran.
UVTron dapat mendeteksi api sehingga UVTron ini juga dikenal dengan sensor api.
Keunggulan dari UVTron ini adalah memiliki konsumsi arus yang rendah dan
sensitifitas yang tinggi. Untuk mengakses datanya berupa input dan output
berupa sinyal digital 0 atau 1.
Sensor
UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan
sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak
mendeeksi api, anda bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog.
4. Komparator
Berfungsi
untuk membandingkan dua tegangan yang terdapat pada kedua inputnya.
5. APDS
9002
APDS 9002
atau ambient light sensor, merupakan sensor yang dapat mengukur intensitas
cahaya.
6. LED
Berfungsi
sebagai pemancar cahaya
7. Voltmeter
adalah untuk
mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik
Grafik
4. Prinsip Kerja <kembali>
Arus mengalir menuju kolektor transistor, ketika sinar
ultraviolet terdeteksi maka basis transistor akan menerima sinar ultraviolet
berupa tegangan sehingga adanya arus pada basis, karena adanya arus pada basis
maka arus yang dari kolektor dann basis akan turun ke emiter, menuju C1, R1 dan
op-amp non-inverting. Arus yang berada pada C1 Dan R1 akan menuju ground,di
op-amp ada rus masuk sebesar 12V dari power dan ada arus yang masuk ke op-amp
dimana arus didalam op-amp ini akan mengalami penguatan tegangan dan keluarannya
berupa tegangan (+), kemudian arus yang keluar dari op-amp menuju R2 dan R4,
arus pada R4 akan mengalir menuju R3 dan ground, arus yang berada pada R2 akan
mengalir ke dioda lalu ke ground, karena adanya arus pada dioda maka dioda akan
menyala.
Cara kerja pada api rokok yaitu,
apabila terdeteksi oleh sensor adanya api rokok maka LED akan menyala,
sebaliknya jika sensor tidak medeteksi adanya api pada rokok maka LED tidak
akan menyala.
5. Rangkaian Simulasi <kembali>
klik disini untuk video
klik disini untuk datasheet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar