Alarm Keamanan Brankas
1. Tujuan <kembali>
Mengetahui pengertian Sensor Vibration SW420 dan Sensor LDR
Mengetahui prinsip kerja Sensor Vibration SW420 dan Sensor LDR
Mengetahui Simulasi rangkaian sensor Vibration SW420 dan Sensor LDR dengan
- Mengetahui tabel kebenaran dari jenis gerbang logika yang digunakan
2. Alat dan Bahan <kembali>
2.1. Alat : <kembali>
1. Power supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
2 . Voltmeter DC
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
2.2. Bahan : <kembali>
1. Resistor
Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Spesifikasi Resistor yang dipakai:
a. Resistor 12k ohm
b. Resistor 10k ohm
c. Resistor 500 ohm
2. Diode
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
3. Transistor(BC547)
Spesifikasi Transistor:
Data Sheet Transistor
Grafik respon transistor:
4. Gerbang Logika NOR (IC 7402)
IC 7402 merupakan ic yang dibangun dari gerbang logika dasar
NOR. Gerbang NOR atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki
fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya.
Spesifikasi:
Tegangan Suply: 7 V
Tegangan input: 5.5 V
Beroperasi pada suhu udara 0 sampai +70 derjat
Kiasaran suhu penyimpanan: -65 derjat sampai 150 derjat
celcius.
Konfiugurasi pin:
- Vcc : Kaki 14
- GND : Kaki 7
- Input : Kaki 2, 3, 6, 8, 9, 11, dan 12
- Output : Kaki 1, 4, 10, dan 13
Data Sheet IC 7402:
5. Inverter NOT( IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau
Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki
satu input (Masukan) dan satu output (keluaran)
Spesifikasi IC inverter yang dijual dipasaran:
TTL Logic NOT Gates
74LS04 Hex Inverting NOT Gate
74LS14 Hex Schmitt Inverting NOT Gate
74LS1004 Hex Inverting Drivers
CMOS Logic NOT Gates
CD4009 Hex Inverting NOT Gate
CD4069 Hex Inverting NOT Gate
DataSheet IC 74HC05:
6. Gerbang Logika AND (IC 7411)
IC 7411 berisi tiga gerbang AND dengan tiga input dari
keluarga Transistor Transistor Logic
Konfiugurasi pin:
- Vcc : Kaki 14
- GND : Kaki 7
- Input : Kaki 1, 2, 3, 4, 5, 9,10,11 dan 13
- Output : Kaki 6, 8, dan 12
Data Sheet IC 7411:
7. Logicstate
8. Sensor Vibration SW420
Sensor getaran adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran dan akan diubah dalam ke dalam sinyal listrik. Sensor ini disebut juga cassing measurement. Sensor yang digunakan adalah sensor seismic transduser, yaitu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan percepatan.
Konfigurasi Pin Sensor Vibration SW420 :
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
Konfigurasi Pin :
Pin 1 : Electrical contact
Pin 2 : Electrical contact
10. Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.
Spesifikasi relay
11. Motor DC
Digunakan untuk output dari rangkaian dan berjalan jika sensor berlogika 1
Tegangan Terukur 5V DC
Grafik motor DC:
Spesifikasi item:
- Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm
- Tidak ada arus beban =280mA
- Tegangan operasi 1.5-9V DC
- Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)
- mulai saat ini =5A
- Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing dan terminal DV 100V
- Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative
- daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran
- celah poros 0,05-0,35mm
Data Sheet Motor DC :
Sumber tegangan terbagi menjadi dua yaitu sumber tegangan AC (arus bolak-balik) dan DC (arus searah), yang berfungsi sebagai penghasil tegangan pada rangkaian.Pada rangkaian ini menggunakan sumber tegangan DC.
Spesifikasi battery yang digunakan : 12V dan 20V
13. Buzzer
Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang masuk dalam keluarga transduser, yang dimana dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Nama lain dari komponen ini disebut dengan beeper.
Spesifikasi battery yang digunakan : 9V
14. Lampu
Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaliuran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya
Spesifikasi :
Lampu yang digunakan memiliki tegangan sebesar 12 V.
3. Dasar Teori <kembali>
1. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen
elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan
menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm
(simbol: O) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah,
kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German
bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang
masih berlaku hingga sekarang.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 +
….. + Rn
Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 +
1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I
Cara menentukan nilai resistor dapat dilihat dengan gelang warna pada tabel berikut:
Contohnya sebagai berikut:
2. Diode
Cara Kerja Dioda:
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
a. tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
b. kondisi forward bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
c. kondisi reverse bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
3. Transistor
Transistor NPN
Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.
Transistor PNP
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Transistor sebagai saklar
Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;
Rb = Vbe / Ib
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.
DC Current Gain = Collector Current (Ic) / Base Current (Ib)
4. Gerbang Logika NOR (IC 7402)
Gerbang NOR atau "NOR GATE" merupakan pengembangan
dari gabungan kombinasi gerbang OR dan gerbang NOT. Gerbang ini juga memiliki
dua input dan 1 satu keluaran, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar simbol
dan tabel kebenaran dibawah.
Pada gerbang logika NOR, simbol yang menandakan operasi
gerbang logika NAND adalah tanda tanbah (+) dan bar (-) diatas variabel,
perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOR. Cara cepat untuk
mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang
NOR akan menghasilkan output logika 1 bila semua inputnya memiliki logika
0" sedangkan " Gerbang NOR akan menghasilkan keluaran logika 0 bila
salah satu input atau semua input memiliki logika 1".
Secara singkat, sama halnya dengan gerbang AND. Output
gerbang NOR merupakan kebalikan ouput gerbang OR, jadi cukup mengingat gerbang
OR saja lalu membaliknya.
Jenis Gerbang Logika NOR
Gerbang NOR 4 Input
Berdasarkan gambar diatas ekspresi Boolean untuk gerbang NOR
4 input yaitu :
Q = A+B+C+D
Seperti hanya gerbang logika NAND, gerbang NOR umumnya disebut juuga sebagai gerbang universal, hal ini dikarenakan gerbang NOR dapat menghasilkan berbagai jenis gerbang logika lainnya seperti halnya gerbang NAND. Dengan menghubungkannya secara bersama-sama, maka gerbang NOR juga dapat membentuk 3 gerbang logika dasar yaitu gerbang AND, OR, dan NOT. Berikut contoh rangkaiannya:
Data Sheet NOR(IC 7402):
5. Inverter NOT (IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau
Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki
satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang
pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan
dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel
kebenaran gerbang NOT berikut.
Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk
mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang
NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan)
bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan
keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1
6. Gerbang Logika AND (IC 7411)
Gerbang AND atau disebut juga "AND GATE" adalah jenis gerbang logika yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang AND berikut
Pada gerbang logika AND, simbol yang menandakan operasi
gerbang logika AND adalah tanda titik (.) atau bisa juga dengan tanpa tanda
titik, contohnya seperti Z = X.Y atau Z = XY.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang AND. Cara cepat untuk
mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang
AND akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila semua variabel input
(masukan) bernilai logika 1" sebalikanya "Gerbang AND akan
menghasilkan keluaran logika 0 bila salah satu masukannya merupakan logika
0"
Jenis Gerbang Logika AND
Adapun gerbang logika AND terdiri dari gerbang logika AND 2
input dan 3 input. Untuk memperjelas silahkan perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan ekspresi Boolean untuk fungsi logika AND didefinisikan sebagai (.) yang mana merupakan operasi bilangan biner, sehingga gerbang AND dapat diturunkan secara bersama-sama untuk membentuk sejumlah input.
Tetapi mengingat bahwa IC gerbang AND yang tersedia
dipasaran hanya terdiri dari input 2, 3, atau 4. maka diperlukan input tambahan
, sehingga gerbang AND standar perlu diturunkan bersama sehingga mendapatkan
nilai input yang diperlukan, sebagai contoh
Gerbang AND Multi Input
Berdasarkan Gerbang AND 6 input diatas maka ekspresi Boolean
yaitu :
Q = (A.B).(C.D).(E.F)
7. Logic State
status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari
sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya
memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari
sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini
pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL,
misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5
volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0
dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
8. Sensor Vibration SW420
Vibration Sensor (SW-420) adalah sensor getaran non-directional dengan sensitivitas yang tinggi. Ketika modul ini dalam keadaaan stabil, rangkaian akan bekerja dan menghasilkan output berlogika high. Ketika terjadi gerakan atau getaran, rangkaian akan tertutup sebentar dan menghasilkan output berlogika low. Pada saat yang sama, juga dapat menyesuaikan sensitivitas sesuai dengan kebutuhan.
Grafik Respon Sensor Vibration SW420:
Skematik
9. Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenainya. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Nilai resistansi dari LDR bergantung pada intensitas cahaya. Semakin tinggi intensitas cahaya (siang hari) yang mengenainya, maka semakin kecil nilai resistansinya. Sebaliknya semakin rendah
intensitas cahaya (malam hari) yang mengenainya, maka semakin besar nilai resistansinya.
Secara umum, sensor LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat intensitas cahaya rendah (malam hari) dan akan menurun menjadi 500 Ohm saat intensitas cahaya tinggi (siang hari).Umumnya sensor LDR digunakan pada rangkaian lampu otomatis pada rumah, taman, dan jalan raya.
Karakteristik sensor LDR
-Laju Recovery
Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux.
-Respon Spektral
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik.
Kurva antara intensitas cahaya dan resistansi:
karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :
2. Konsumsi arus maksimum: 100mW
3. Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
4. Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
5. Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
6. Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius
10. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5. Switching maksimum
11. Motor DC
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
12. Battery
Spesifikasi battery : 12 V
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih
sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya
pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika
baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal
negatifnya adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang
akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika
baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan
berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas
dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah
"baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari
beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat
yang terdiri dari satu sel. Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa
memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub bertanda negatif.
Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika disambungkan dengan
rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke peralatan eksternal.
Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit dapat
berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua
kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar
dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara teknis
adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.
13. Buzzer
Spesifikasi buzzer : 12 V
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada
sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah
komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2
buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita
bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.
Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan
listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut.
Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran
1 - 6 kHz hingga 100 kHz.
14. Lampu LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
4. Percobaan <kembali>
4.1. Prosedur Percobaan <kembali>
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang Sensor Vibration SW420, Sensor LDR,Gerbang
NOR,AND, inverter,resistor, transistor, relay, motor dc, diode,power suply,
buzzer, dan sesuai gambar rangkaian dibawah
5. jika ingin mensimulasikan jangan lupa masukkan libarary
sensor Vibrasi ke dalam sensor
6. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup/berputar
(motor dc), buzzer berbunyi, dan lampu menyala maka rangkaian bisa digunakan
4.2. Rangkaian Simulasi <kembali>
Ketika sensor tidak mendeteksi objek maka output tidak menyala
Pada saat test pin berlogika 1, artinya ada getaran pada brangkas yang terdeteksi oleh flame sensor, maka tegangan voutnya keluar berlogika 1, dan masuk ke kaki input gerbang AND, dan kaki input gerbang AND satunya lagi terhubung dengan vcc yang berlogika 1. karena input gerbang AND sama2 berlogika 1, maka output dari gerbang AND akan berlogika 1. Setelah itu output lanjut ke resistor untuk memperkecil output yang masuk ke kaki base transistor, tegangan yang terukur pada kaki base sebesar 0,79volt. 0,79 volt ini sudah merupakan syarat untuk tegangan VBE yang 0,6-0,7, sehingga transistor Q2 on. Kalau transistor Q2 nya on, maka ada arus dari kolektor ke emiter. dengan adanya arus dari kolektor ke emiter maka ada arus dari vcc ke relay ke kolektor ke emiter. Karena adanya arus lewat relay, maka switch relay berpindah ke kanan sehingga ada arus dari batrei masuk ke lampu dan masuk ke buzzer, sehingga lampu menyala dan buzzer berbunyi
Apabila lampu dari output vibration aktif, maka LDR aktif yang mana arus akan mengalir dari batrai 5V masuk ke sensor LDR lalu terjadi pembagi tegagan pada R1 dan terukur tegangan sebesar 4,89V. arus juga masuk ke kaki input gerbang NOR yang mana inputnya berlogika 1 dan 0 sehingga output berlogika 0 lalu dibalikkan dengan inverter sehingga berlogika 1. Setelah itu output lanjut ke resistor untuk memperkecil output yang masuk ke kaki base transistor, tegangan yang terukur pada kaki base sebesar 0,83volt. 0,83 volt ini sudah merupakan syarat untuk tegangan VBE yang 0,6-0,7, sehingga transistor Q1 on. Kalau transistor Q1 nya on, maka ada arus dari kolektor ke emiter. dengan adanya arus dari kolektor ke emiter maka ada arus dari vcc ke relay ke kolektor ke emiter. Karena adanya arus lewat relay, maka switch relay berpindah ke kanan sehingga ada arus dari batrei masuk ke lampu dan masuk ke buzzer, sehingga motor bekerja menutup pintu
Download
Library sensor Vibrasi SW420
Download
Data Sheet Sensor Vibrasi SW420
Download
Data Sheet Sensor LDR
Download
Data Sheet Transistor BC547
Data
Sheet Gerbang NOR (IC7402)
Data
Sheet Gerbang AND (IC7411)
Data
Sheet Inverter NOT(IC74HC05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar